mercredi 1 septembre 2010

TWILIGHT ON ME

0


Aku menatap langit yang bermuram durja. Mega mendung menahan sang bulan dari tatapanku. Aku meringis. Menatap samudra luas di hadapanku, dan berfikir, inilah saat yang tepat. Saat dimana aku harus mengakhiri perasaan itu dan membebaskan diriku sendiri dari rasa ketergantungan yang menyesakkan.

Aku kembali menghempaskan pandanganku pada samudra luas yang membentang luas di hadapanku. Kutarik nafasku, membulatkan tekad, merentangkan kedua tanganku, dan dengan niat, aku menyerahkan diriku padanya, pada ombak yang menari-nari menyambut kedatanganku, beriak melambai menarik tubuhku. Aku terhempas, berselimutkan ombak yang memainkan tubuhku, berputar, membiarkan tubuhku dimainkan oleh laut lepas. Semilir angin dingin menggerogoti tulang belulangku. Aku menyelam, terus kedalam lautan yang kelam. Sesak rasanya dada ini. Sakit rasanya hati ini. Dia telah pergi… mengosongkan hatiku dengan paksa. Aku terkesiap. Tertawa, sinis. Pelan-pelan aku merogoh sebuah kunci emas dari kantung celanaku. Kunci hatiku. Aku menyilangkan kedua tanganku didepan dada, tidak bergerak, membiarkan diriku meluncur jauh dalam kegelapan samudra. Dingin. Beku. Tak ada lagi yang tersisa.

Bahkan harapan pun sirna sudah.

Sakitnya hati ini, ingin rasanya aku mengeluarkannya sekarang juga, dan berubah menjadi sesosok manusia yang tidak berperasaan.

Meminta maaf tidak membuat rasa bersalah itu menghilang, dan memaafkan tidak juga membuat rasa sakit itu pergi...

Aku menatap lekat-lekat kunci hatiku yang berwarna emas mengkilat, bertaburkan berlian di ujungnya. Dengan kemantapan hati, aku membuangnya, jauh… jauh kedalam samudra, ditelan kegelapan yang mencekam, berselimutkan kebekuan yang melanda hati. Aku mentapnya pergi… meluncur bebas jauh dari dekapanku, semakin menghilang dari pandanganku, dan pada akhirnya, tinggalah kegelapan yang tersisa. Aku tersenyum, menghentakkan tubuhku, menatap cahaya samar kebiruan dari atas kepalaku. Aku bergerak keatas, dengan gerakan yang pasti, aku menari-nari mencari cahaya sang putri malam, yang dengan keajaibannya membuat aku terluka, merana, tersiksa kerinduan, terbelunggu hasrat yang terlupakan. Aku membuka mataku pelan-pelan. Kutatap lurus keatas, sang mega lelah sudah bermain dengan rembulan. Cahaya terang menerpaku, menyinari tubuhku dengan sinarnya. Aku tersenyum, mencoba untuk dapat meraih tepian. Kupanjat tebing terjal yang memusuhi lautan. Sisa-sisa kegelapan malam dan dinginnya samudra membayangi hatiku. Lengkap sudah. Tak akan ada yang dapat membuka hatiku untuk saat ini, hingga sang pangeran berhasil menemukan kunci emas bermata berlian berukir namaku di kegelapan sana. Dibelantara samudra yang menghitam dan mencekam, diantara dinginnya malam dan cahaya sang purnama.

Aku, BEBAS… akan kutunggu berakhirnya malam ini, dan bersiap untuk mengejar matahari. takkan sabar aku menunggu untuk dapat mengucapkan salam, "Selamat pagi dunia..."

0 commentaires:

Enregistrer un commentaire

www.lowongankerjababysitter.com www.lowongankerjapembanturumahtangga.com www.lowonganperawatlansia.com www.lowonganperawatlansia.com www.yayasanperawatlansia.com www.penyalurpembanturumahtanggaku.com www.bajubatikmodernku.com www.bestdaytradingstrategyy.com www.paketpernikahanmurahjakarta.com www.paketweddingorganizerjakarta.com www.undanganpernikahanunikmurah.com